Bagaimana pendapat Anda tentang realitas wanita dewasa ini?Terdapat cukup banyak nilai-nilai positif pada gerakan wanita kontemporer, karena pintu pengetahuan yang dibukakan di hadapannya menjadikan ia mampu berkreativitas pada banyak bidang ilmu. Pintu pekerjaan dan eksperimen yang dibukakan untuknya serta pemberian kesempatan untuk mencari keahlian menjadikan ia mampu mewujudkan banyak hasil positif di bidang ini. Begitu juga yang berhubungan dengan realitas politik, sosial, dan budaya secara umum. Tetapi, itu semua tidak menghalangi kita untuk mengatakan bahwa kebangkitan ini-yang mampu merealisasikan banyak usaha untuk kepentingan wanita-di-barengi dengan banyak hal yang memperburuk moralnya dan jati dirinya.
Apabila keadaan masa lalu menjadikannya semata-semata sebagai, alat untuk kesenangan lelaki, maka keadaan sekarang tidak jauh berbeda dengan itu. Bahkan, malah dikuatkan melalui siasat media massa yang menggunakan gambar wanita untuk melariskan barang-barang konsumtif, di mana ia dieksploitasi dalam keadaan telanjang atau semi telanjang pada iklan-iklan, sebagai sarana untuk menarik mata pria terhadap barang yang ingin dipasarkannya. Karena itulah, ide kontes ratu kecantikan atau ide kontes peragaan busana laku keras, suatu usaha untuk mempertontonkan badannya dalam rangka menarik para pria. Dan jadilah badan wanita sebagai satu-satunya dasar yang menunjukkan nilai dan statusnya di tengah-tengah masyarakat.
Oleh karena itu, kecantikan fisik wanita menjadi tuntutan banyak pekerjaan, karena ia alat pelaris yang sukses. Para pelaku bisnis media massa, perdagangan, dan produksi mensyaratkan kecantikan calon penjual, sekretaris, dan penyiar untuk menarik para konsumen dan guna memperoleh keuntungan harta dan kedudukan. Bahkan, lembaga intelejen mulai menggunakan wanita untuk melakukan tugas memata-matai dalam rangka menarik manusia dan menundukkan mereka di bawah rencana-rencananya demi kepentingan badan intelijen, dan seterusnya. Pandangan pria terhadap wanita juga dipengaruhi oleh mentalitas harem ( ‘aqaliyyah al-harim) , meskipun sistem harem itu terdapat secara tersembunyi. Para pemuda memperlakukan wanita sebagai buruan-buruan yang mereka bangga kepada bilangan yang berhasil mereka buru.
Sesungguhnya pandangan terhadap wanita semata-mata pada fisik tidak berubah dari masa lalu, bahkan semakin kokoh dengan adanya sistem kontemporer. Yang sempat kami perhatikan adalah bahwa kesempatan wanita yang memiliki keahlian dan pengetahuan dalam bekerja lebih sedikit dibandingkan kesempatan wanita yang mempunyai kecantikan dan daya tarik. Bahkan, itu terjadi juga pada sektor-sektor yang mengharuskan adanya ilmu dan pendidikan bukan kecantikan dan daya tarik. Ini berarti masa sekarang tidak mampu mengangkat nilai wanita, sebab masyarakat tidak cukup menyiapkan kesempatan bekerja dan berpendidikan baginya, agar nilai wanita mulai terangkat di cakrawala masyarakat. Pandangan terhadap wanita harus diubah, dari sekadar tubuh yang mendorong naluri seksual menjadi manusia yang terhormat. Hanya dengan begitu akan dapat ditetapkan bahwa wanita dan pria memiliki tingkat eksistensi dan kemanusiaan yang sama.
Apabila sarana informasi berperan penting dalam meneguhkan pandangan terhadap wanita semata-mata sebagai badan apa tugas yang harus dilakukan sarana informasi menurut Anda untuk memperbaiki hal itu?Media massa. harus menghormati wanita, sebagaimana ia menghormati pria, yaitu dengan cara menghormati kemanusiaan wanita dan pria secara sama, karena hanya dengan itu akan tercipta suatu masyarakat yang seimbang dan sehat. Sesungguhnya pengeksploitasian wanita sebagai unsur vital media massa-di satu sisi-memperburuk wanita sendiri, dan di sisi lain, memperburuk anak-anak muda yang baru puber. Dengan itu semua, pada saat mereka bekerja di dalamnya untuk mencapai keuntungan-keuntungan dalam siasat periklanan mereka, mereka menyebabkan keruntuhan masyarakat di sebagian tempat.
Sumber : PesantrenOnline.com
